Satwa Indonesia yang Dilindungi

Satwa (hewan) Indonesia yang dilindungi dari kepunahan ini hanyalan sekedar daftar satwa dengan sedikit ilustrasi. Ternyata tidak sedikit satwa Indonesia yang terancam kepunahan. Dari kliping yang saya punyai (tahun 2003), tersebutkan 546 satwa (hewan) Indonesia yang dikhawatirkan terancam punah. Data terbaru (terus terang) belum saya punyai. Mungkin teman-teman ada yang bersedia membantu.
Satwa-satwa tersebut terancam kepunahan disebabkan oleh berbagai hal diantaranya perburuan, fragmentasi hutan, rusaknya habitat alami, serta pemeliharaan dan perdagangan binatang tersebut.
Daftar satwa di Indonesia yang dilindungi ini saya susun berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Berdasarkan PP tersebut sedikitnya terdapat 70 spisies mamalia, 93 aves (burung), 29 reptil, 20 serangga (insecta), 7 ikan (pisces), 1 antrozoa, dan 13 bivalvia.
Berikut daftar satwa (hewan) yang dilindungi dari kepunahan tersebut
1. Anoa depressicornis (Anoa Dataran Rendah, Kerbau Pendek) dan
2. Anoa quarlesi (Anoa Pegunungan)

anoa depressicornisAnoa adalah hewan khas Sulawesi. Ada dua spesies anoa yaitu: Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis). Keduanya tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia. Penampilan mereka mirip dengan rusa dengan berat 150-300 kg. Kedua spesies tersebut dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Sejak tahun 1960-an berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.
anoa quarlesiAnoa Pegunungan juga dikenal dengan nama Mountain Anoa, Anoa de Montana, Anoa de Quarle, Anoa des Montagnes, dan Quarle’s Anoa. Sedangkan Anoa Dataran Rendah juga dikenal dengan nama Lowland Anoa, Anoa de Ilanura, atau Anoa des Plaines.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Hewan, Filum: Chordata, Kelas: Mamalia, Ordo:Artiodactyla, Famili:Bovidae, Upafamili:Bovinae, Genus: Bubalus, Spesies: B. quarlesi, B. depressicornis. Nama binomial: Bubalus quarlesi (Ouwens, 1910). Bubalus depressicornis (H. Smith, 1827).
3. Arctictis binturong (Binturong, Binturung, Menturung)
Binturong_in_OverloonBinturung (Arctictis binturong) adalah sejenis musang bertubuh besar. Beberapa dialek Melayu menyebutnya binturong, menturung ataumenturun. Dalam bahasa Inggris, hewan ini disebut Binturong, Malay Civet Cat, Asian Bearcat, Palawan Bearcat, atau secara ringkas Bearcat. Barangkali karena karnivora berbulu hitam lebat ini bertampang mirip beruang yang berekor panjang, sementara juga berkumis lebat dan panjang seperti kucing
Binturung diburu untuk diambil kulitnya yang berbulu tebal, dan untuk dimanfaatkan bagian-bagian tubuhnya sebagai bahan obat tradisional. Hancurnya hutan juga berakibat pada meurunnya populasi Binturung di alam bebas. Satwa ini dilindungi.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Carnivora; Famili: Viverridae; Upafamili: Paradoxurinae; Genus: Arctictis (Temminck, 1824) Spesies: A. binturong. Nama binomial: Arctictis binturong (Raffles, 1821).
4. Arctonyx collaris (Pulusan)
Arctonyx collarisDalam bahasa inggris disebut Hog Badger. Salah satu habitatnya terdapat di Taman Nasional Gunung Leuser Aceh. Hanya itu yang saya ketahui tentang spisies ini.
Klasifikaksi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mamalia; Ordo: Karnivora; Famili: Mustelidae; Genus: Arctonyx; Spesies: A. collaris. Nama binomial: Arctonyx collaris (Cuvier, 1825).
5. Babyrousa Babyrussa (Babirusa)
babirusaBabirusa (Babyrousa babirussa) hanya terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku. Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang sering menyerang.
Panjang tubuh babirusa sekitar 87 sampai 106 sentimeter. Tinggi babirusa berkisar pada 65-80 sentimeter dan berat tubuhnya bisa mencapai 90 kilogram. Meskipun bersifat penyendiri, pada umumnya mereka hidup berkelompok dengan seekor pejantan yang paling kuat sebagai pemimpinnya.
Mereka sering diburu penduduk setempat untuk dimangsa atau sengaja dibunuh karena merusak lahan pertanian dan perkebunan. Populasi hewan yang juga memangsa larva ini kian sedikit hingga termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi. Jumlah mereka diperkirakan tinggal 4000 ekor dan hanya terdapat di Indonesia. Sejak tahun 1996 hewan ini telah masuk dalam kategori langka dan dilindungi oleh IUCN dan CITES.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Artiodactyla; Famili: Suidae; Genus: Babyrousa; Spesies: B. babyrussa. Nama binomial: Babyrousa babyrussa (Linnaeus, 1758)
6. Balaenoptera musculus (Paus Biru)
paus biruPaus Biru diyakini sebagai hewan terbesar yang ada saat ini. Panjangnya bisa mencapai 33,59 m dan beratnya 181 ton, atau lebih. Paus Biru dapat berenang dengan kecepatan 50 km/jam, ketika berenang untuk perjalanan, kecepatannya sekitar 20 km/jam, sedangkan ketika sedang makan, mereka memperlambat kecepatannya sampai sekitar 5 km/jam. Mulut Paus Biru dapat menampung 90 ton makanan dan air. Umurnya bisa mencapai 80 tahun.
Populasi di seluruh dunia pada tahun 2002 diperkirakan hanya sekitar 5.000 sampai 12.000 ekor saja. Termasuk dalam spesies yang terancam punah. Dilarang untuk diburu sejak tahun 1966.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Cetacea; Upaordo: Mysticeti; Famili: Balaenopteridae; Genus: Balaenoptera; Spesies: B. musculus. Nama binomial: Balaenoptera musculus (Linnaeus, 1758).
7. Balaenoptera physalus (Paus Bersirip)
Paus bersiripPopulasi tidak lebih dari 5.000 ekor.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Subkelas: Eutheria; Ordo: Cetacea; Subordo: Mysticeti; Famili: Balaenoptiidae; Genus: Balaenoptera; Spesies: B. physalus; Nama Binomial: Balaenoptera physalus (Linnaeus, 1758)
8. Bos Sondaicus (Banteng)
BantengBanteng, Bos javanicus, adalah hewan yang sekerabat dengan sapi dan ditemukan di Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Kalimantan, Jawa, and Bali. Banteng tumbuh hingga tinggi sekitar 1,6 m di bagian pundaknya dan panjang badan 2,3 m. Berat banteng jantan biasanya sekitar 680 – 810 kg – jantan yang sangat besar bisa mencapai berat satu ton – sedangkan betinanya memiliki berat yang lebih kecil. Banteng memiliki bagian putih pada kaki bagian bawah, punuk putih, serta warna putih disekitar mata dan moncongnya
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Artiodactyla; Famili: Bovidae; Upafamili: Bovinae; Genus: Bos; Spesies: B. javanicus. Nama binomial: Bos javanicus (d’Alton, 1823)
Sementara hanya 8 satwa yang bisa saya kupas (sengaja yang memiliki nama latin dimulai huruf “A” hingga “B”). Untuk satwa yang dilindungi lainnya (berawalan huruf “C” dst) akan saya kupas pada postingan selanjutnya.


Read More......
Category: 0 komentar

Pencemaran udara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Pencemaran udara' adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

Daftar isi

[tampilkan]

[sunting] Sumber Polusi Udara

Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. [Karbon monoksida]adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan [ozon]dalam [smog fotokimia]adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan [pemanasan global yg mempengaruhi;
Kegiatan manusia 
  • Transportasi
  • Industri
  • Pembangkit listrik
  • Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar
  • Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
Sumber alami
  • Gunung berapi
  • Rawa-rawa
  • Kebakaran hutan
  • [Nitrifikasi] dan [denitrifikasi]biologi
Sumber-sumber lain 
  • Transportasi[amonia]
  • Kebocoran tangki][klor]
  • Timbulan gas [metana]dari [lahan uruk]/[tempat pembuangan akhir] [sampah]
  • Uap pelarut organik

[sunting] Jenis-jenis pencemar


[sunting] Dampak kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.

[sunting] Dampak terhadap tanaman

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

[sunting] Hujan asam

pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
  • Mempengaruhi kualitas air permukaan
  • Merusak tanaman
  • Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
  • Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

[sunting] Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
  • Pencairan es di kutub
  • Perubahan iklim regional dan global
  • Perubahan siklus hidup flora dan fauna

[sunting] Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Dampak ==

[sunting] Dampak kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik

Read More......
Category: 0 komentar

Instalasi Pengolahan Air Limbah Sewon (Ipal Sewon) Bantul

Begitu menarik dan terik ketika samclip_image002pai di IPAL Sewon Bantul ini, besar dan luas. Namun begitu miris, ketika mendengar bahwa bangunan dan teknologi ini merupakan berasal dari hibah Jepang yang dibangun tahun 1991-1994. Pembangunan IPAL ini memakan biaya 56 Milyar dengan luas 6,7 hektar. Yang berarti jika boleh saya asumsikan secara pribadi, bahwa budaya kita belum menaruh pengolahan limbah sebagai prioritas utama. Karena disponsori oleh Jepang, menurut narasumber setiap bangunan harus memiliki kualitas sesuai keinginan mereka, maka tidak heran jika kualitas dan teknologi nya sangat baik. Namun yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah, jika tidak ada hibah berikutnya, apakah IPAL ini akan terus dikembangkan? Karena mengingat akan semakin banyaknya limbah cair yang terus mengalir dari seluruh Kabupaten/ kota Jogjakarta. Saya rasa sebenarnya negara ini mampu melakukannya, namun budaya dan cara berpikir bangsa ini yang belum mampu menempatkan penanganan limbah sebagai prioritas. Mungkin dalam implementasi persfektif penangganan limbah cair dimasa depan, kita haruslah memandang bahwa semua sistem pengolahan limbah cair adalah bisnis industri. Dengan memandang sistem pengolahan limbah cair sebagai bisnis industri maka diharapkan akan menjadi peluang dalam pengembangan ke depannya.

Proses pengolahan limbah cair

Beberapa tahap proses pengolahan air limbah:
1. Proses pengolahan limbah dimulai dari sambungan rumah dan pipa lateral yang mengalirkan air limbah menuu IPAL.
2. Air limbah masuk lubang kontrol.
3. Air limbah diangkat oleh pompa tipe ulir pada rumah popa dan mengalir pada bak pengendap pasir
4. Pasir dan kerikil halus yang termuat ke dalam air limbah diendapi dan di lakukan penyedotan secara periodik
5. Bahan polusi organis dalam air limbah didegradasi secara aerobic dan anaerobic
6. Penjernihan dan penguraian coliform. Yang kemudian dialirkan ke sungai bedog melalui selokan-selokan
7. Lumpur yang terkumpul di dasar kolam disedot dengan alat penyedot dan dipindahkan ke bak pengering lumpur dengan vacuum truck. Lumpur kering tersebut dimanfaatkan untuk pupuk tanaman


Read More......
Category: 0 komentar

Dunia di bawah Dunia



Gua; Dunia di bawah Dunia.

Bila merasa bosan dalam pekerjaan istilah kerennya titik jenuh.... gk ada salahnya (why not..)?
jalan jalan ke Dunia laen di dunia. Lho !?..

Lorong alami yang sempit, adalah sebuah tantangan. Merupakan seni tersendiri untuk dapat memasukinya ..., Anda mungkin tidak pernah menyangka bahwa di bawah kaki anda ada ruangan atau Gua yang tersembunyi. Dan tempat ini situasinya sangat menarik, lingkungan yang tak terduga bagusnya.....dan ruarr biasa....!
Gua ini hanya diketahui si penjelajah , berdedikasi spelunkers Gollum.








Jenis yang paling umum gua sedikit asam terjadi ketika air hujan menetes dan merembes kedalam celah celah batu kapur. Secara bertahap akan mempelebar celah,melarutkan batu dengan mineral, air yang menetes dari atap gua berlangsung ratusan tahun lamanya.Menyebabkan terbentuknya stalagmit dan stalaktit.(- lihat disini )


Satu hal yang perlu diingat selama eksplorasi gua: meskipun struktur ini terbuat dari mineral, mereka umumnya sangat tipis dan rapuh, banyak dari mereka cukup langka, dan dapat rusak atau hancur oleh sentuhan saja. Kalsit (mineral yang membentuk gua banyak struktur), misalnya, cukup lunak tergores oleh kuku.

Beberapa gua dan formasi batuan:
- Flowstone (juga dikenal sebagai pembentukan Bacon)
- Gua Mutiara
- Soda Sedotan
- Helictites
- Anthodites (atau Aragonite)
- Pembentukan Botol




Salah satu lubang gua terdalam yang diketahui, warna Pit di Georgia's Ellison's Gua
turun 586 kaki (179 meter) di terowongan lurus.

Lihat Photo

Cavern Explorer, Tennessee

Read More......
Category: 0 komentar

LINGKUNGAN DAN KADAR IMAN KITA


Oleh: Dr. Ir. Yusmin Alim, MSc *) 


Banjir, tanah longsor, yang terbaru banjir akibat lumpur panas di Sidoarjo, adalah pemandangan kita sehari-hari. Mengapa kasus seperti ini kerap terjadi? bukankah Al-Qur'an mengajarkan menjaga lingkungan?

Hujan, banjir disertai longsor adalah pemandangan ‘mengerikan’ yang sedang terjadi di negeri kita. Kasus terbaru adalah banjir lumpur panas di desa Siring, Porong, Sidoarjo. Yang Pada intinya, kerusakan alam yang terjadi, banyak disebabkan ketidaktaatan kita mengelola alam. Padahal, dalam agama kita (Islam) pengelolaan alam banyak ditegaskan dalam ayat suci Al-Qur’an.

Kali ini, hidayatullah.com menurunkan tulisan tentang lingkungan dan iman yang ditulis oleh Dr. Ir. Yusmin Alim, MSc, pangamat masalah lingkungan hidup dan Islam. Penulis kini tinggal di Abbott Lane, Ithaca, New York. Tulisan akan diturunkan secara berseri. Inilah tulisan bagian pertama.


***


Beberapa hari lalu, Menteri Lingkungan, Rachmat Witoelar merasa miris oleh fakta bahwa pada tahun 2005 lalu ada 62 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berstatus kritis. Angka ini tiga kali lipat dibanding tahun 1984 yang hanya ada 22. “Lama-lama bisa habis,'' kata Menteri Negara Lingkungan Hidup dikutip wartawan.

Sadar dengan kondisi gawat ini, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melancarkan jurus anyar guna menyelamatkan DAS-DAS kritis. Caranya, tentu saja, menghambat laju pembabatan hutan.

Namun jurusnya tak lagi mengedepankan teknik 'mengancam'. Sebaliknya, memberi 'iming-iming'. Jurus ini berupa sebuah kompetisi. Namanya program Menuju Indonesia Hijau (MIH). Lewat MIH, KLH mengajak seluruh kabupaten di Indonesia berkompetisi menjadi yang terhijau.

Peristiwa rusaknya lingkungan, barangkali menjadi pemandangan kurang mengenakkan dalam kurun waktu setahun ini. Jangan heran, bila di mana-mana banyak longsor atau banjir.

Mulai banjir di sungai Citarum, di Dayeuhkolot (Bandung), banjir dan longsong Jember, Jawa Tengah, sampai Ambon dan Sinjai yang sedang kita saksikan hari ini.

Yang terakhir, adalah peristiwa banjir lumpur panas yang menggenangi desa Siring, Porong, Sidoarjo yang kemudian merembet hingga beberapa kecamatan akibat eksplorasi gas yang dilakukan PT Lapindo Brantas. Mengapa kasus-kasus seperti ini terjadi?

Islam dan lingkungan hidup 

Masalah lingkungan hidup belum digarap serius sebagai bagian integral dari dakwah Islamiah. Lingkungan hidup makin rusak, karena insan Indonesia telah gagal mengemban misinya sebagai khalifah di muka bumi; untuk memelihara lingkungan hidup. Salah satu faktor penyebabnya adalah “nonsatiation rule” yang telah merasuk dalam prinsip hidup sehari-hari. Menjadikan insan Indonesia dengan kadar keimanan tipis dan acuh terhadap proses perusakan lingkungan yang makin cepat dan meluas.

Sebelumnya, jarang kita dengar tema lingkungan hidup menjadi bagian obyek dakwah di Indonesia. Kalaupun ada, seperti gencarnya publikasi “Agama dan Lingkungan Hidup” baru pada tahun 1980-an. Itupun, konteksnya tak jauh dari kampanye ‘Keluarga Berencana saja.

Beberapa kajian yang pernah ditulis dalam disertasi Dr. Mujiono Abdillah, MA serta jurnal dari Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta hanya merupakan upaya awal mengangkat masalah lingkungan hidup sebagai bagian dari pengkajian agama.

Belum banyak pemuka agama yang menyempatkan diri untuk mengusik isu lingkungan hidup. Tak jarang diskusi agama menjadi kering dan jauh dari hal keseharian seperti masalah lingkungan.

Walaupun ada angin segar yang dihembus tokoh-tokoh seperti Aa Gym dengan Manajemen Qolbu-nya atau Ary Ginanjar dengan ESQ-nya, hal ini tidaklah merubah persepsi bahwa umat Islam belum terlalu perduli dengan urusan lingkungan hidup yang sudah semakin parah di Indonesia.

Masalah lingkungan hidup sangatlah luas, dimulai dari hal sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya sampai kepada penggunaan ampas uranium dalam peperangan. Untuk kasus Indonesia, indikator lingkungan disederhanakan mencakup masalah polusi udara, persampahan, air bersih, perumahan, konservasi lahan, dan kemacetan lalu-lintas.

Banyak orang berpikir bahwa terminologi lingkungan hidup lebih dikenal sebagai kosa kata dari peradaban barat, seperti “Agenda 21”, Habitat, dan “Greenhouse effect”, “Ecolabeling”, dan “Sustainable Development”. Sehingga tumbuh anggapan yang salah bahwa hanya ahli-ahli dari negara baratlah yang menguasai masalah lingkungan hidup. Padahal untuk seorang muslim masalah lingkungan hidup sifatnya inheren sebagai bagian dari kepribadian.

Namun banyak yang secara tidak sengaja memisahkan masalah lingkungan hidup dari urusan agama. Benarkah demikian?

Perhatikan isi Surat Al An’aam 101 yang berarti sebagai berikut, “Dia pencipta langit dan bumi…. Dia menciptakan segala sesuatu, dan Dia mengetahui segala sesuatu”. Urusan lingkungan hidup adalah bagian integral dari ajaran Islam. Seorang Muslim/Muslimah justru menempati kedudukan strategis dalam lingkungan hidup sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Baqarah 30 yang berarti sebagai berikut; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.

Ayat ini ditafsirkan secara lebih spesifik oleh Sayyed Hossein Nasr, dosen studi Islam di George Washington University, Amerika Serikat. dalam dua bukunya “Man and Nature (1990)” dan “Religion and the Environmental Crisis (1993)”, yang disajikan sebagai berikut:

“……Man therefore occupies a particular position in this world. He is at the axis and centre
of the cosmic milieu at once the master and custodian of nature. By being taught the names of
all things he gains domination over them, but he is given this power only because he is the
vicegerent (khalifah.) of God on earth and the instrument of His Will. Man is given the right
to dominate over nature only by virtue of his theomorphic make-up, not as a rebel against
heaven.”

Jelaslah bahwa tugas manusia, terutama muslim/muslimah di muka bumi ini adalah sebagai khalifah (pemimpin) dan sebagai wakil Allah dalam memelihara bumi (mengelola lingkungan hidup).

Andaikan Islam dilaksanakan dengan konsisten tentunya akan tercipta lingkungan hidup yang baik. Namun tanah air tercinta justru sedang dirongrong oleh kerusakan bumi pertiwi.

Lingkungan hidup dalam Al-Qur’an 

Islam adalah agama yang realisits, banyak sekali pedoman bagi seorang Muslim/Muslimah untuk mengurus masalah sehari-hari. Karenanya, patutlah diresapkan apa yang telah dikatakan oleh ulama besar kita seperti Buya HAMKA, “Memang, begitulah kebijaksanaan Al-Quran. Karena Islam itu bukanlah semata-mata mengatur ibadah: kepentingan tiap-tiap pribadi dengan Allah saja, tetapi juga memikirkan dan mengatur masyarakat.”

Allah telah memberikan tuntunan dalam Al-Quran tentang lingkungan hidup. Karena waktu perenungan, hanya beberapa dalil saja yang diulas sebagai landasan untuk merumuskan teori tentang lingkungan hidup menurut ajaran Islam.

Dua dalil pertama pembuka diskusi ini bersumber pada Surat Al An’aam 101 dan Al Baqarah 30.

Dalil pertama adalah: “Allah pencipta langit dan bumi (alam semesta) dan hanya Dialah sumber pengetahuannnya”. Lalu dalil kedua menyatakan bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Perlu dijelaskan bahwa menjadi khalifah di muka bumi itu bukan sesuatu yang otomatis didapat ketika manusia lahir ke bumi. Manusia harus membuktikan dulu kapasitasnya sebelum dianggap layak untuk menjadi khafilah.

Seperti halnya dalil pertama, dalil ke tiga ini menyangkut tauhid. Hope dan Young (1994) berpendapat bahwa tauhid adalah salah satu kunci untuk memahami masalah lingkungan hidup. Tauhid adalah pengakuan kepada ke-esa-an Allah serta pengakuan bahwa Dia-lah pencipta alam semesta ini. Perhatikan firman Allah dalam Surat Al An’aam 79:

“Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan”

Dalil ke empat adalah mengenai keteraturan sebagai kerangka penciptaan alam semesta seperti firman Allah dalam Surat Al An’aam, dengan arti sebagai berikut, “Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang..”

Adapun dalil ke lima dapat ditemukan dalam Surat Hud 7 yang menjelaskan maksud dari penciptaan alam semesta, “Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,….Dia menguji siapakah diantara kamu yang lebih baik amalnya.”

Itulah salah satu tujuan penciptaan lingkungan hidup yaitu agar manusia dapat berusaha dan beramal sehingga tampak diantara mereka siapa yang taat dan patuh kepada Allah.

Dalil ke enam adalah kewajiban bagi manusia untuk selalu tunduk kepada Allah sebagai maha pemelihara alam semesta ini. Perintah ini jelas tertulis dalam Surat Al An’aam 102 yaitu, “..Dialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu”

Dalil ke tujuh adalah penjabaran lanjut dari dalil kedua yang mewajibkan manusia untuk melestarikan lingkungan hidup. Adapun rujukan dari dalil ini adalah Surat Al A’raaf 56 diterjemahkan sebagai berikut;

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadaNya……..” Selanjutnya dalil ke delapan mengurai tugas lebih rinci untuk manusia, yaitu menjaga keseimbangan lingkungan hidup, seperti yang difirmankanNya dalam surat Al Hijr 19, ”Dan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.”

Dalil ke sembilan menunjukkan bahwa proses perubahan diciptakan untuk memelihara keberlanjutan (sustainability) bumi. Proses ini dikenal dalam literatur barat sebagai: siklus Hidrologi.

Dalil ini bersumber dari beberapa firman Allah seperti Surat Ar Ruum 48, Surat An Nuur 43, Surat Al A’raaf 57, Surat An Nabaa’ 14-16, Surat Al Waaqi’ah 68-70, dan beberapa Surat/Ayat lainnya. Penjelasan mengenai siklus hidrologi dalam berbagai firman Allah merupakan pertanda bahwa manusia wajib mempelajarinya. Perhatikan isi Surat Ar Ruum: 48 dengan uraian siklus hidrologi berikut ini. Hujan seharunya membawa kegembiraaan karena menyuburkan tanah dan merupakan sumber kehidupan.
Surat Ar Ruum 48 Siklus hidrologi 
Mencakup proses evaporasi, kondensasi, hujan, dan aliran air ke sungai/danau/laut, Al-Qur’an dengan sangat jelas menjabarkannya. Evaporasi, adalah naiknya uap air ke udara. Molekul air tersebut kemudian mengalami pendinginan yang disebut dengan kondensasi. Kemudian terjadi peningkatan suhu udara, yang menciptakan hujan. Air hujan tersebut menyuburkan bumi dan kemudian kembali ke badan air (sungai, danau atau laut.

Ini dengan jelas dibambarkan dalam Al-Qur’an surat ar-Ruum:48 yang berbunyi;

“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hambahamba-Nya yang dikehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.”

Sebagai khalifah, sudah tentu manusia harus bersih jasmani dan rohaninya. Inilah inti dari dalil ke sepuluh bahwa kebersihan jasmani merupakan bagian integral dari kebersihan rohani.

Merujuk pada Surat Al-Baqarah 222; “….sesungguhnya Allah senang kepada orang yang bertobat, dan senang kepada orang yang membersihkan diri.” Serta Surat Al-Muddatstsir 4-5; “..dan bersihkan pakaianmu serta tinggalkan segala perbuatan dosa.”

Meski slogan yang dikenal umum seperti “kebersihan adalah sebagian dari iman”, banyak diakui sebagai hadis dhaif, namun demikian, Rasulluah S.A.W. bersabda bahwa iman terdiri dari 70 tingkatan: yang tertinggi adalah pernyataan “tiada tuhan selain Allah” dan yang terendah adalah menjaga kerbersihan.

Jajdi, memelihara lingkungan hidup adalah menjadi bagian integral dari tingkat keimanan seseorang. Khususnya beragama Islam.

Mengutip disertasi Abdillah (2001), Surat Luqman ayat 20 Allah berfirman, “Tidakkah kau cermati bahwa Allah telah menjadikan sumber daya alam dan lingkungan sebagai daya dukung lingkungan bagi kehidupanmu secara optimum. Entah demikian, masih saja ada sebagian manusia yang mempertanyakan kekuasaan Allah secara sembrono. Yakni mempertanyakan tanpa alasan ilmiah, landasan etik dan referensi memadai.”

Selain itu, Abdillah juga mengutip bahwa manusia harus mempunyai ketajaman nalar, sebagai prasyarat untuk mampu memelihara lingkungan hidup. Hal ini bisa dilihat Surat Al Jaatsiyah 13 sebagai berikut; “Dan Allah telah menjadikan sumber daya alam dan lingkungan sebagai daya dukung lingkungan bagi kehidupan manusia. Yang demikian hanya ditangkap oleh orang-orang yang memiliki daya nalar memadai.”

Dalil-dalil di atas6 adalah pondasi dari teori pengelolaan lingkungan hidup yang dikenal dengan nama “Teorema Alim” yang dirumuskan sebagai berikut:

Misi manusia sebagai khalifah di muka bumi adalah memelihara lingkungan hidup, dilandasi dengan visi bahwa manusia harus lebih mendekatkan diri pada Allah.

Perangkat utama dari misi ini adalah kelembagaan, penelitian, dan keahlian. Adapun tolok ukur pencapaian misi ini adalah mutu lingkungan. Berdasarkan “Teorema Alim” ini, kerusakan lingkungkan adalah cerminan dari turunnya kadar keimanan manusia.

Rasulullah S.A.W. dan para sahabat telah memberikan teladan pengelolaan lingkungan hidup yang mengacu kepada tauhid dan keimanan. Seperti yang dilaporkan Sir Thomas Arnold (1931) bahwa Islam mengutamakan kebersihan sebagai standar lingkungan hidup.

Standar inilah yang mempengaruhi pembangunan kota Cordoba. Menjadikan kota ini memiliki tingkat peradaban tertinggi di Eropa pada masa itu. Kota dengan 70 perpustakaan yang berisi ratusan ribu koleksi buku, 900 tempat pemandian umum, serta pusatnya segala macam profesi tercanggih pada masa itu. Kebersihan dan keindahan kota tersebut menjadi standar pembangunan kota lain di Eropa.

Contoh lain adalah inovasi rumah sakit dan manajemennya (Arnold, 1931). Pada masa itu manajemen rumah sakit sudah sedemikian canggihnya sebagai pusat perawatan dan juga pusat pendidikan calon-calon dokter. Rumah sakit tersebut sudah memiliki ahli bedah, ahli mata, dokter umum, perawat, dan administrator. Tercatat 34 rumah sakit yang tersebar dari Persia ke Maroko serta dari Siria Utara sampai ke Mesir. Rumah sakit pertama yang berdiri di Kairo pada tahun 872 Masehi, bahkan beroperasi selama 700 tahun kemudian.

Inovasi bidang kesehatan ini bahkan berkembang sampai pada penemuan ambulan atau menurut Arnold (1931) sebagai “traveling hospital”[hidayatullah.com]


*) Penulis peminat masalah lingkungan hidup dan Islam

Sumber :
http://www.hidayatullah.com dalam :

Read More......
Category: 0 komentar

10 Fenomena Alam Yang Menakjubkan



10. Ice Circles

Lingkaran es fenomena yang sangat jarang sekali terjadi di air yang bersuhu dingin. lingkaran-lingkaran es besar ini dapat ditemui di skandinavia dan Amerika utara.

9. Red Tides

Sebuah fenomena alam yang terjadi karena berkumpulnya mikroorganisme di pesisir tempat bergabungnya air dari muara, laut atau air sungai dan membuat air menjadi berwarna ungu dan merah.

8. Columnar Basalt

Formasi bebatuan yang terbentuk dikarenakan lava dari letusan gunung yang mendingin. Basalt yang terkenal di dunia terletak di Giant's Causeway di Irlandia Utara.

7. Sun Dogs

Fenomena dimana matahari terlihat berjumlah 3 buah.

6. Moeraki Boulders

Batu-batu berbentuk bulat yang berada di tepi pantai, terbentuk karena deburan ombak, yang terkenal berada di Pantai Koekohe.

5. Penitentes

Fenomena alam yang hanya terjadi di tempat antara Chili dan Argentina, yaitu salju di permukaan yang tinggi dan runcing karena tiupan angin yang kuat di pegunungan andes.

4. Light Pillars

Fenomena visual yang tercipta krn pantulan cahaya.

3. Catatumbo Lightning

Orang Venezuela menamakan petir misterius itu Relampago del Catatumbo atau petir Catatumbo. Lokasi terjadinya petir ini di mulut sungai Catatumbo di danau maracaribo, Venezuela.
Kilat ini menyambar hebat dengan tinggi 5 km. Terjadi 140 bahkan sampai 160 kali di malam hari dalam 1 tahun. Setiap malamnya terjadi sambaran selama 10 Jam. Tiap jam terjadi sebanyak 280 kali sambaran.
Jadi dalam setahun kurang lebih 448.000 kali sambaran. Petir ini terjadi karena tumbukkan angin kencang yang berasal dari Pegunungan Andes. Konon, petir ini adalah pembentuk lapisan ozon yang paling besar di bumi

2. Cave of the Crystals

Gua yang berisi crystal terletak di situs pertambangan di Chihuahua, Meksiko.

1. Pink and White Terraces

Keajaiban alam yang tinggal kenangan karena dihancurkan oleh letusan gunung berapi tarawera pada tahun 1886, Fenomena alam air hangat ini terbentuk dari semburan geyser yang melintas menuruni lereng bukit meninggalkan ketebalan es.
Kolam air hangat terbesar ini tercatat 3 hektar, sebelum kehancuranya fenomena ini masuk kedalam "The Eighth Wonder of the World".

Read More......
Category: 0 komentar